Foto dibawah ini adalah ruangan di rumah dimana Ibu Teresa tinggal dan bekerja dari tahun 1950 sampai wafatnya pada tahun 1997. Ibu Teresa mengadakan rapat, menerima telepon, menulis surat dan bertemu dengan para biarawati di sini
Peta dunia dan peta India berfungsi untuk membantu Ibu menunjukkan kepada Suster-susternya di mana yayasan dibuka. Bagan tulisan tangan mencantumkan nama Kongregasi Misionaris Cinta Kasih yang ada pada saat kematian Ibu Teresa.
Peta dunia dan peta India berfungsi untuk membantu Ibu menunjukkan kepada Suster-susternya di mana yayasan dibuka. Bagan tulisan tangan mencantumkan nama Kongregasi Misionaris Cinta Kasih yang ada pada saat kematian Ibu Teresa.
credit: flowcomm/flickr (CC BY 2.0) |
Dari kamar ini dan dari ranjang inilah Ibu Teresa pulang menghadap Tuhan. Dalam perjuangannya untuk bernapas sebelum meninggal, Ibu Teresa menatap Salib dan mahkota duri di bawah bingkai foto wajah kudus Yesus.
Dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1979, ia menjadi salah satu tokoh paling ikonik abad ke-20 yang terkadang menerima kritik atas intervensinya dalam politik.
Dari karya-karya Ibu Teresa, pesan-pesan rohani selama hidupnya, banyak orang-orang sederhana maupun tokoh-tokoh dunia tersentuh oleh kesucian dan karya-karya Ibu Teresa. Melalui Ibu Teresa banyak orang muda tergerak menjawab panggilan hidup untuk membaktikan diri sepenuhnya melayani orang-orang miskin di tengah masyarakat dan dunia.
Paus Fransiskus mengangkat Bunda Teresa sebagai model pelayanan Gereja kepada yang terpinggirkan sambil memuji intervensi politiknya karena mengungkapkan kesalahan yang ditanggung para pemimpin dunia atas “kejahatan kemiskinan.”