Pesta Kelahiran
Santa Perawan Maria dirayakan setiap tahun pada tanggal 8 September. Sudah menjadi
kebiasaan Gereja untuk merayakan pesta seorang santo atau santa pada tanggal
kematian mereka karena tanggal kematian ini adalah “die natalis”
(hari kelahiran) mereka yang sesungguhnya, hari yang diperingati sebagai
kelahiran mereka ke dalam kebahagiaan selama-lamanya. Tetapi, Bunda Maria,
lahir ke dunia ini tanpa noda dosa melalui pengandungan tanpa noda (Immaculate
Conception) dan merupakan anak sulung yang ditebus oleh Kristus. Kelahiran
Bunda Maria merupakan sebuah sukacita yang besar karena menjadi “fajar keselamatan”
sebagaimana Paus Paulus VI tulis dalam dokumen Marialis Cultus tahun 1972.
Tidak ada rujukan
dalam Kitab Suci mengenai kelahiran Bunda Maria. Hal-hal yang diketahui tentang
kelahiran Bunda Maria ditemukan dalam kitab Proto-Injil Yakobus, sebuah kitab
apokrif (tidak semua kitab apokrif itu sesat) yang telah ada antara tahun
100-200 M. Kitab ini memberikan informasi detail mengenai kelahiran Bunda
Maria, ditulis mulai dari bab ke-5 kitab tersebut. Kitab ini bahkan memberikan
percakapan rinci antara Ibu Santa Perawan Maria, St. Anna, dengan seorang bidan
yang membantu persalinannya.
Dokumen terawal
yang berisi informasi tentang perayaan pesta ini berasal dari abad ke-6. Pesta
Kelahiran Bunda Maria diyakini berasal dari Yerusalem karena di sana terdapat
bukti sebuah gereja yang didedikasikan kepada St. Anna. Sofronius, Patriark
Yerusalem, pada tahun 603 meneguhkan bahwa gereja ini adalah tempat kelahiran
Santa Perawan Maria. Umum diyakini bahwa tanggal 8 September dipilih untuk
merayakan Kelahiran Santa Perawan Maria karena kalender sipil dimulai pada 1
September di Konstantinopel. Para sarjana (cendikiawan) percaya bahwa tanggal
ini dipilih karena pesta Kelahiran Santa Perawan Maria adalah simbol dari
permulaan karya keselamatan Allah sehingga layak untuk diperingati pada hari
ke-8 dari tahun tersebut di mana angka 8 dalam Kitab Suci dapat berarti
permulaan era baru. Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda kemudian
ditetapkan pada tanggal 8 Desember, 9 bulan sebelum September, mengacu pada
Hari Kelahiran Santa Perawan Maria.
Pesta Kelahiran
Santa Perawan Maria diperkenalkan di Roma dari Gereja Timur pada abad ke-7.
Paus yang berdarah Siro-Sisilia, Paus St. Sergius I, menyusun sebuah litani dan
prosesi yang menjadi bagian dari perayaan liturgi pada hari pesta ini.
Paschasius Radbertus (+860) menulis bahwa Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria
disebarluaskan ke Gereja di seluruh dunia dan menjadi hari raya wajib di Gereja
Latin pada tahun 1007 M.
Tema utama yang
digambarkan dalam Perayaan Kelahiran Santa Perawan Maria adalah bahwa dunia
telah lama berada dalam kegelapan dosa dan dengan kedatangan Bunda Maria,
muncullah seberkas terang. Terang yang muncul pada kelahiran Santa Perawan
Maria mengawali kedatangan Kristus, Terang Dunia. Kelahiran Bunda Maria menjadi
awal dari dunia yang lebih baik, “Origo mundi
melioris”. Antifon dalam Ibadat Pagi pada pesta ini menggambarkannya: “Kelahiranmu, Oh
Perawan Bunda Maria, mewartakan sukacita ke seluruh dunia karena dari engkau
lahir Terang Keadilan yang mulia, Kristus Allah kita. Ia membebaskan kita dari
kutukan kematian dan memenuhi kita dengan kekudusan. Ia menghancurkan maut dan
memberikan kita kehidupan abadi.”
Homili St. Andreas
dari Crete yang merupakan homili tertua yang masih ada mengenai Hari Kelahiran
St. Perawan Maria menggambarkan pula hari ini sebagai hari di mana Allah
menciptakan bait-Nya, yaitu Bunda Maria itu sendiri. "Pesta ini membentuk hubungan antara Perjanjian Baru dan Perjanjian
Lama. Pesta ini menunjukkan bahwa Sang Kebenaran menggantikan simbol-simbol dan
figur-figur serta bahwa Perjanjian Baru telah menggenapi Perjanjian Lama. Oleh
karena itu, semua ciptaan bernyanyi dengan sukacita, memuliakan dan
berpartisipasi dalam kebahagiaan hari ini. Hari ini, pada kenyataannya, adalah
hari di mana Pencipta dunia membangun bait-Nya. Hari ini adalah hari di mana
oleh sebuah karya yang luar biasa, ciptaan menjadi tempat berdiam yang
diinginkan Sang Pencipta." – St.
Andreas dari Crete
Keberadaan
Bunda Maria tidak terpisahkan dari Yesus Kristus. Bunda Maria dianugerahkan
peran yang unik dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Kelahiran Bunda
Maria menjadi salah satu bagian penting dalam Sejarah Keselamatan umat
manusia.
Santa
Perawan Maria Bunda Allah, Doakanlah kami. Amin
Pax
et bonum