Mengangkat tangan tinggi-tinggi adalah salah satu ciri khas ibadah Pentakostal dan Karismatik |
Salah
satu wawancara dengan Paus Fransiskus ketika mengakhiri kunjungan ke Brazil
untuk WYD 2013
The
Charismatic movement
“We
talked about the statistics regarding Pentecostals with the bishops on Brazil
in a meeting yesterday. I’ll tell you something about the charismatic movement
… at the end of the 70s and in the 80s, I wasn’t a big fan. I used to say they
confused the holy liturgy with a school of samba! I was converted when I got to
know them better and saw the good they do. In this moment of the life of the
church, the movements are necessary. They’re a grace of the Spirit, and in
general they do much good for the church. The charismatic renewal movement
isn’t just about winning back a few Pentecostals, but it serves the church and
its renewal.”
Terjemahan:
Gerakan Karismatik
Gerakan Karismatik
"Kita
bicara mengenai statistik tentang Pentakosta dengan para Uskup di Brazil dalam
suatu pertemuan kemarin. Saya ceritakan pada anda tentang Gerakan Karismatik...
Pada akhir 70 an dan pada tahun 80 an, saya bukan penggemar besar mereka. Saya
saat itu selalu mengatakan mereka mengaburkan Liturgi Suci dengan Sekolah
Samba!
Saya
berubah pikiran ketika saya mengenal mereka lebih baik, dan melihat hal2 baik
yang mereka lakukan. Pada masa kehidupan Gereja saat ini, Gerakan ini SANGATLAH
DIPERLUKAN. (Kata yang digunakan dalam artikel asli adalah “necessary”
tetapi diterjemahkan secara berlebihan menjadi “sangat diperlukan”.) Mereka
RAHMAT dari Roh Kudus, dan pada umumnya mereka melakukan banyak hal baik untuk
Gereja. Gerakan Pembaharuan Karismatik bukan hanya untuk memenangkan kembali
beberapa org (Kristen) Pentakosta, tapi melayani Gereja dan pembaharuan
Gereja"
Paus
sangat mendukung Gerakan Karismatik, sebagai Pembaharuan Gereja.
Pembaharuan dalam hal apakah? Pembaharuan sikap hidup dalam meng Gereja. Pembaharuan dalam mendalami Ekaristi. Pembaharuan dalam pelayanan Liturgi dan Pastoral.
Gerakan Karismatik bukanlah gerakan liar, gerakan ini diakui oleh 3 Paus terakhir kita.
Paus Beato John Paul 2 juga mengatakan bahwa Gerakan Karismatik adalah "Hadiah Terindah Roh Kudus bagi Gereja" sehingga Gereja boleh mengalami "Musim Semi yang baru" yaitu Pembaharuan semangat dalam hidup meng Gereja. Sumber : http://ncronline.org/blogs/ncr-today/pope-homosexuals-who-am-i-judge
Pembaharuan dalam hal apakah? Pembaharuan sikap hidup dalam meng Gereja. Pembaharuan dalam mendalami Ekaristi. Pembaharuan dalam pelayanan Liturgi dan Pastoral.
Gerakan Karismatik bukanlah gerakan liar, gerakan ini diakui oleh 3 Paus terakhir kita.
Paus Beato John Paul 2 juga mengatakan bahwa Gerakan Karismatik adalah "Hadiah Terindah Roh Kudus bagi Gereja" sehingga Gereja boleh mengalami "Musim Semi yang baru" yaitu Pembaharuan semangat dalam hidup meng Gereja. Sumber : http://ncronline.org/blogs/ncr-today/pope-homosexuals-who-am-i-judge
Karena
pernyataan Paus Fransiskus di atas bukanlah sebuah deklarasi dalam ajaran iman
dan moral, maka pernyataan Beliau di atas tidak infallible.
(Seorang teman kemudian menulis: "ncronline itu bukan majalah Katolik, majalah
ini sudah ditegur oleh Uskup lokal krn berita2nya selalu tidak sejalan dg iman
Gereja, sebaikny hati2 kalo baca sesuatu")
dan
berhati hati bila mengkomentari suatu hal yang baik
dan hal yang
baik belum tentu benar.
Setelah
3 Paus menyatakan itu baik?
Ya, kan udah
dibilang pernyataan mereka tidak infallible jadi tidak wajib juga dipercayai.
Sama aja dulu dengan Serikat Yesuit yang dipuji beberapa Paus tapi kemudian
dibekukan sementara (atau Montanisme yang dulu sempat dipuji oleh Paus St. Viktor I tapi kemudian dinyatakan sesat oleh Gereja Katolik).
Rendah
hati seperti Paus Francis memang susah sekali ya, ketika beliau menyatakan
"Who am i to judge", Siapakah saya, untuk menghakimi mereka? Dapatkah
kita yang hanya awam saja, mengatakan,"Siapakah saya, yang boleh menghujat
Karismatik?"
Haruskah
infallible, lalu anda yakin? (Untuk pertanyaan ini, saya
menjawab "iya".)
dibekukan sementara tho? pada akhirnya SJ tetap exist sampai sekarang?
dibekukan sementara tho? pada akhirnya SJ tetap exist sampai sekarang?
Apakah kalau
menolak sama dengan menghujat? Lagipula harus diperhatikan antara menolak
ajarannya dengan menolak orangnya, keduanya berbeda jadi janganlah para pembaca
diarahkan untuk menyamakan keduanya.
Bro, menarik
untuk mengetahui, dimanakah posisi anda? menolak atau setuju?
Iya, dibekukan
karena menyimpang, dicairkan karena sudah diperbaharui.
Yang mau saya tunjukkan di sini adalah jangan menganggap pujian Para Paus atas suatu komunitas adalah pernyataan yang infallible, pernyataan yang wajib dipercayai.
Yang mau saya tunjukkan di sini adalah jangan menganggap pujian Para Paus atas suatu komunitas adalah pernyataan yang infallible, pernyataan yang wajib dipercayai.
Posisi saya dari
dulu sampai sekarang menolak Gerakan Karismatik. Apa saya berdosa bila menolak
Gerakan Karismatik?
So,
anda katakan, bahwa kita tidak boleh percaya pada Paus? Bukankah itu dosa juga?
anda gagal memahami
antara pujian dengan deklarasi ajaran iman dan moral yang dinyatakan dengan
cara infallible. Anda seperti mengarahkan bahwa orang-orang yang tidak
setuju dengan pujian Paus atas suatu komunitas adalah orang yang sedang berbuat
dosa, padahal tidak sama sekali lho. Dan anda menggeneralisir juga ya,
sepertinya anda berusaha menunjukkan saya ini tidak percaya pada Paus; padahal
saya hanya sekadar tidak setuju dengan pujian Paus atas suatu komunitas.
Karena
memang terlihat spt itu Bro. Tidakkah anda bisa mengajarkan mengenai ketaatan? pendapat
pribadi is okay. Tetapi kalau anda menunjukkan penolakan thd Paus, tidakkah itu
berbahaya?
Saya kan tidak menolak
Paus, tapi saya tidak setuju dengan salah satu pujiannya terhadap suatu
Komunitas. Apa ini harus digeneralisir atau disimpulkan saya menolak Paus
padahal saya sekadar tidak setuju dengan pujian Beliau? Silahkan dijawab.
Artikel yang teman saya berikan yaitu ini http://www.catholicculture.org/news/headlines/index.cfm?storyid=16911
mengonfirmasi bahwa ncronline atau National Catholic Reporter bukanlah Katolik.
mengonfirmasi bahwa ncronline atau National Catholic Reporter bukanlah Katolik.
Saya
meletakkan Paus sebagai panutan kita. Jika anda tidak setuju dengan Paus,
bukankah anda mengajarkan ketidaktaatan? Tidak setuju dengan Paus, anda pasti
memiliki alasan pribadi. Yang saya sorot adalah pendapat pribadi anda yang
menolak Gerakan Karismatik. Secara logika, pasti sangat berhubungan. Dan ini yg
saya maksud mengenai ketidaktaatan yg anda tunjukkan.
Bila saya sedang tidak
setuju dengan pujian Paus (padahal itu hanya pujian, bukan deklarasi ajaran
iman dan moral), maka saya sedang tidak mengajarkan ketaatan. Ketaatan tidak
berarti saya harus setuju atas segala sesuatu yang dilakukan Paus. Saya harus
setuju dengan semua pendapat atau opini Paus Alexander VI? Saya harus setuju
dengan semua tindakan Benediktus IX? Di samping itu, di mana sih dalam
ajaran resmi Katolik bahwa umat Katolik harus setuju atas pujian Paus terhadap
suatu Komunitas? Tolong tunjukkan. Saya juga baca cerita di atas, Paus
Fransiskus kan tidak menyatakan kita harus setuju dengan pujian Beliau.
Romo William Most juga menolak Gerakan Karismatik. Setahu saya, Seorang Uskup
pun juga berhak menolak keberadaan komunitas tertentu, termasuk karismatik, di
dalam Keuskupan-nya. Apakah mereka tidak taat dengan Pujian Paus? Bila saya
setuju dengan sejumlah Imam dan Uskup yang menolak Gerakan Karismatik, apa
berarti saya tidak taat?
Tampaknya
ada org yg lebih pintar dr 3 Paus. Para domba hendaknya patuh pada gembala,
gembala suruh makan ya makan, percuma klo disuru makan tp pura2 makan dgn
mencari pembenaran2 palsu. (bukan pembenaran palsu, tapi memang menolak Gerakan Karismatik bukanlah tindakan dosa. Apa para kaum tertahbis yang menolak Gerakan Karismatik itu orang-orang yang mencari pembenaran palsu atau orang yang tidak taat pada Paus?) Setidaknya Bapa Suci adalah Rasul pilihan Roh Kudus
yg byk kelebihan dibanding kita awam.
TANGGAPAN UNTUK
KOMENTAR HIJAU: bukan merasa lebih pintar tapi saya hanya menjelaskan bahwa
Gereja Katolik tidak pernah mengajarkan bahwa kita harus setuju dengan PUJIAN
Paus atas suatu komunitas. Kalau memang ada ajaran Katolik bahwa kita harus selalu
setuju dengan PUJIAN Paus atas suatu komunitas, silahkan dong ditunjukkan biar
saya dikoreksi.
Baru anda
yang saya lihat menolak pujian Paus tuh?
kalau begitu buka mata
lebih luas lagi (karena di luar sana juga banyak yang
tahu bahwa Gereja tidak mengajarkan ketaatan buta sehingga kita harus menerima
suatu pujian pribadi Paus atas sebuah komunitas). Ah, kok beberapa pertanyaan saya gak
ditanggapi? Ini saya copas lagi.
--Saya harus setuju
dengan semua pendapat atau opini Paus Alexander VI? Saya harus setuju dengan
semua tindakan Benediktus IX? Di samping itu, di mana sih dalam ajaran
resmi Katolik bahwa umat Katolik harus setuju atas pujian Paus terhadap suatu
Komunitas? Tolong tunjukkan.--
lha saya
malah pingin tahu, kalo ada kok, wkwkwkwkwk..... (Pernyataan ini sebenarnya mengecewakan. Setelah Beliau beberapa
kali menuduh saya menolak Paus, mengajarkan ketidaktaatan hanya karena saya
tidak setuju dengan pujian pribadi Paus terhadap komunitasnya; ternyata Beliau
tidak bisa menghadirkan dasar ajaran Gereja mengenai hal ini)
Anda tidak setuju dengan Alexander VI, ataupun Benedict IX, wong anda tidak hidup di jaman mereka. Tetapi bila, saat ini anda hidup di jaman mereka, ya anda harus patuh, meski itu salib besar yang anda pikul. itulah penyangkalan diri. Belajar mengenai ketaaatan. (Beliau mengajarkan ketaatan buta (blind obedience) sehingga menuntut umat harus setuju dengan segala tindakan dan ucapan pribadi seorang Paus sekalipun tindakan dan ucapan tersebut adalah dosa dan salah. Ketaatan buta seperti ini bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik.)
Anda tidak setuju dengan Alexander VI, ataupun Benedict IX, wong anda tidak hidup di jaman mereka. Tetapi bila, saat ini anda hidup di jaman mereka, ya anda harus patuh, meski itu salib besar yang anda pikul. itulah penyangkalan diri. Belajar mengenai ketaaatan. (Beliau mengajarkan ketaatan buta (blind obedience) sehingga menuntut umat harus setuju dengan segala tindakan dan ucapan pribadi seorang Paus sekalipun tindakan dan ucapan tersebut adalah dosa dan salah. Ketaatan buta seperti ini bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik.)
Dari tadi anda berkata
bahwa saya sedang menunjukkan ketidaktaatan, saya tidak percaya tetapi anda
malah tidak bisa menghadirkan dasar ajaran Gereja untuk hal ini. ckckckc.
Benedict IX adalah
seorang yang menjadi Paus dalam 3 periode, punya istri dan menjual tahta
kepausan kepada orang lain demi bisa hidup dengan istrinya. Anda setuju dengan
tindakan ini? Anda mendukung tindakan ini?
Paus Alexander VI
memang merupakan salah seorang Paus yang paling kontroversial. Kepemimpinannya
diwarnai banyak hal yang sangat negatif, misalnya mempunyai hubungan dengan
wanita Roma sampai mempunyai empat orang anak. Oleh karena itu memang hidupnya
tidak lurus, ia banyak berpihak melindungi anak-anaknya, terutama Cesare
Borgia. Pada masa kepemimpinannya juga terjadi perang dan pembunuhan salah
seorang anggota keluarganya, yaitu suami dari salah seorang anak perempuannya.
(katolisitas.org)
Anda setuju juga dengan tindakan-tindakan ini?
Anda setuju juga dengan tindakan-tindakan ini?
Anda bicara
tentang masa kegelapan, saya bicara mengenai saat ini.
Pertanyaan saya jangan
dihindari dulu, apakah anda setuju dengan tindakan-tindakan Paus tersebut?
Apakah anda
masih tidak dapat menangkap maksud saya?
anda masih menghindar
dari pertanyaan saya? Silahkan jelaskan; jangan berasumsi atas saya.
Saya kutip lagi kata-kata anda: “Anda tidak setuju dengan Alexander VI, ataupun Benedict IX, wong anda tidak hidup di jaman mereka. Tetapi bila, saat ini anda hidup di jaman mereka, ya anda harus patuh, meski itu salib besar yang anda pikul. itulah penyangkalan diri. Belajar mengenai ketaaatan.”
Saya kutip lagi kata-kata anda: “Anda tidak setuju dengan Alexander VI, ataupun Benedict IX, wong anda tidak hidup di jaman mereka. Tetapi bila, saat ini anda hidup di jaman mereka, ya anda harus patuh, meski itu salib besar yang anda pikul. itulah penyangkalan diri. Belajar mengenai ketaaatan.”
yup, saya
tidak menghindar, saya masih di sini, apakah anda MASIH tidak menangkap maksud
saya?
Iya, belum. Silahkan
jelaskan.
Jika saya
hidup di masa itu, dengan berat hati, saya harus setuju, karena saya hidup di
masa sekarang, dengan Paus yang bijaksana dan sangat mengagumkan, saya tentu
taat dengan senang hati. Mengerti maksud saya? (Beliau sedang menunjukkan ketaatan buta, persetujuan atas tindakan
dosa sejumlah Paus.)
Oh, bisa saya simpulkan
anda setuju dengan tindakan-tindakan Paus tersebut?
terserah anda
Bro
Ya sudah, memang
eksplisitnya demikian. Saya baru tahu bahwa, menurut anda,
kita boleh setuju atas sebuah tindakan dosa yang dilakukan oleh Para Paus
tersebut. Sadly.
yang saya
lihat, logika anda baik, tetapi anda mengedepankan pembenaran diri, itu yang
membuat saya berhati hati. Tetapi itu pilihan anda lah, tidak ada yang
menyetujui suatu tindakan dosa. Kalau anda memang menangkap yang saya katakan.
Jika anda gagal dalam memahami logika iman (logika iman
yang seperti apa sampai-sampai menyetujui tindakan-tindakan dosa hanya karena
yang berbuat tindakan dosa adalah Paus. Paus Yohanes Paulus II, Paus Benediktus
XVI dan Paus Fransiskus sendiri secara rutin mengakui dosanya kepada imam
pengakuan mereka, menunjukkan bahwa mereka sendiri tidak menyetujui dan
membenci dosa-dosa mereka.), jawaban apa pun yang
anda dapat, semuanya sia sia.
Silahkan tampilkan
ajaran Gereja yang mengharuskan kita setuju dan percaya pada pujian Paus atas
suatu komunitas. ini saja dulu. Brdasarkan fakta, banyak juga yang tidak setuju
dengan tindakan dan kata-kata beberapa Paus bahkan ada yang menjadi Santo-santa.
Saya bukan membenarkan diri, tapi setahu saya memang tidak ada ajaran Gereja
yang mewajibkan kita harus setuju dengan pujian Paus atas suatu kelompok dan
sanksinya adalah dosa bila tidak setuju.
Anda sendiri berkata
bahwa anda dengan berat hati setuju dengan tindakan dosa Para Paus di atas.
Jangan sekali lagi berasumsi rekan diskusi anda menangkap gagasan anda, ini
bukan itikad baik dalam berdiskusi. Malah biasanya ini adalah trik untuk
menghindar dari memberikan pernyataan tegas.
Lha saya kan
udah bilang kalo ada saya juga mau kok ditunjukkan? wkwkwkwkwk Kok ya masih ga
mudeng juga..
Anda
menghilangkan" Jika saya hidup di masa itu,.. " Masihkah
kurang jelas? Bahasa apalagi yang harus saya pakai?
ok, berarti tidak salah
dan tidak dosa kan bila ada umat Katolik tidak setuju atas pujian Paus terhadap
Gerakan Karismatik?
Tidak ada pengaruhnya
bila kalimat pengandaian itu dihilangkan karena esensinya adalah persetujuan
atas tindakan dosa Para Paus. Toh suatu dosa tetaplah merupakan dosa, tidak
tergantung pada masanya entah itu masa dulu atau sekarang.
Saya baru dengar bahwa kita, pada masa kegelapan, boleh setuju dengan tindakan
dosa Para Paus.
untuk komen
yang pertama sip
untuk komen
yang kedua, sangat berpengaruh, Saya perjelas ya. Jika saya dan anda
hidup di masa itu, demi ketaatan pada hirarki, jika kita mengaku taat, maka,
saat itu, kita harus taat pada keputusan Gereja, mau putih dibilang hitam, mau
hitam dibilang putih, kita harus taat. Itulah hirarki.
itu bukan keputusan
Gereja, tapi tindakan pribadi Paus. Jadi, jangan disamakan dong. Dari tadi saya
membicarakan tentang tindakan pribadi Paus (dan dalam konteks berita yang anda
share, pujian Paus itu juga adalah pujian pribadi), jangan diarahkan
seolah-olah adalah keputusan Gereja makanya Paus Benediktus IX menjual Tahta
Kepausan demi wanita. Ini malah membuat umat Katolik jadi salah paham lho.
Kita bisa
bilang pada saat ini, kalo yg dilakukan Paus2 tsb salah, karena kita hidup di
masa yg cerah
Lho, emang dari dulu
kan sudah diajarkan Gereja Katolik bahwa tindakan-tindakan seperti itu adalah
dosa. Apa menurut anda, Gereja pernah mengajarkan tindakan dosa menjual tahta
kepausan dan Paus punya istri banyak sebagai ajaran yang benar?
Seandainya,
ini saya beri contoh ekstrem, misalnya, Paus memutuskan, Komuni bentuknya harus
berubah, bukan lagi berupa hosti, tapi berupa Pastry, dan keputusan ini wajib
dilakukan seluruh umat Katholik di dunia, haruskah kita taat? Jawabannya:
Ya harus (sekali lagi ketaatan buta; seorang Paus
tidak dapat mengubah atau membatalkan ajaran iman dan moral Gereja yang sudah
ditetapkan oleh Konsili-konsili dan Para Paus sebelumnya. Bila Beliau konsisten
dengan prinsip Beliau di atas, saya jadi yakin Beliau akan menyetujui seorang
Paus mengajarkan ajaran bahwa Trinitas itu tidak pernah ada dan merupakan
sesuatu yang salah.)
Seorang Paus itu
terikat pada ajaran iman dan moral Gereja Katolik sehingga Ia tidak bisa
memutuskan apa yang bertentangan dengan ajaran iman dan moral tersebut. Bila
sudah didogmakan sebelumnya oleh suatu konsili atau Paus sebelumnya, Paus
sekarang tidak berhak mengubah dogma tersebut. Oleh karena itu, bila Paus
mengubah ajaran iman Katolik bahwa Ekaristi adalah sungguh tubuh dan darah
Kristus menjadi Ekaristi hanyalah simbol tubuh dan darah Kristus, maka umat
Katolik tidak diwajibkan untuk taat.
Tolong pelajari lagi tentang Infallibilitas Paus.
Tolong pelajari lagi tentang Infallibilitas Paus.
PENUTUP
Saya tidak
pernah menyangkal bahwa tiga Paus terkini memuji dan mengakui Gerakan
Karismatik, tetapi pujian dan pengakuan ini bukanlah suatu ajaran iman Gereja
yang wajib diimani, bukanlah sesuatu yang pasti benar. Pujian dan pengakuan
Para Paus atas Gerakan Karismatik tidaklah dilindung oleh karunia
infallibilitas Paus sehingga tidak mengikat umat untuk harus setuju dan
percaya. Posisi untuk menolak Gerakan Karismatik itu sendiri dibenarkan dan
sejumlah kaum tertahbis juga menolaknya. Sejumlah kaum tertahbis seperti Romo
Ray Blake (blog pribadinya: marymagdalen.blogspot.com) dan Romo Chad Ripperger
serta Uskup Agung Dwyer dari Portland (pada tahun 1974) menentang Gerakan
Karismatik; bahkan Romo Ray Blake terang-terangan meyakini bahwa gerakan ini
berasal dari iblis. Alm. Uskup Agung Dwyer sendiri menyatakan Gerakan
Karismatik sebagai salah satu trend paling berbahaya di dalam Gereja pada masa
sekarang yang membahayakan dan merusak jiwa-jiwa:
"We regard it [the charismatic movement] bluntly as one of the most dangerous trends in the Church in our time, closely allied in spirit with other disruptive and divisive movements threatening grave harm to unity and damage to countless souls." - Archbishop Dwyer of Portland, Oregon, 1974.
Gereja
Universal dan Partikular (yaitu keuskupan) hendaknya perlahan-lahan melepaskan
diri dari segala bentuk pengaruh Gerakan Karismatik dalam kehidupan menggereja
seperti SHBDR, KEP dan SEP dsb sehingga Gereja tidak perlu lagi bergantung pada
Gerakan Karismatik ini.
pax et bonum