Saya pikir masalah soal plagiarisasi terhadap Indonesian Papist ini bisa segera selesai dan saya pikir Gerhand Wang bisa berubah lebih baik, tapi ternyata tidak. Gerhand Wang, pemilik blog Indonesian Catholicism (blog ini sendiri tidak mendapat izin dari uskup setempat untuk menggunakan nama Katolik) di balik layar ternyata malah menuduh Indonesian Papist banyak hal. Saya tidak habis pikir, memakai nama Katolik di blognya tapi malah memplagiarisasi artikel Indonesian Papist dan mengklaimnya sebagai miliknya sendiri serta sekarang menuduh bahwa Indonesian Papist sebagai seorang plagiator. Oleh karena itu, saya putuskan untuk sekali lagi memberikan teguran secara terbuka di blog saya sendiri karena saya sudah diblokir oleh dia di facebook sehingga saya tidak bisa memberikan teguran langsung. Teguran ini silahkan diteruskan atau dicopas dan disampaikan kepada Gerhand Wang supaya ia berhenti dan berbalik dari dosa plagiarisasi dan berbohongnya serta fitnahannya. Teguran ini diberikan atas dasar kasih supaya ia tidak terus menerus tenggelam dalam dosa:
1. Ia menuduh saya mem-ban akun dia dari page Gereja Katolik, Iman Katolik, dan Tradisi Katolik.
Klik untuk memperbesar. |
Untuk hal ini saya klarifikasi bahwa saya, Indonesian Papist, SAMA SEKALI TIDAK memban akun dia dari page Gereja Katolik dan Iman Katolik melainkan rekan admin lain yang memutuskan untuk memban dia terutama karena Gerhand Wang secara sengaja membuka identitas asli salah satu admin di wallpostnya di page Gereja Katolik. (Bila ragu, silahkan tanyakan sendiri ke page Gereja Katolik). Kemudian, Indonesian Papist tidak pernah menjadi admin atau berkarya sebagai admin di page Tradisi Katolik. Yang memban akun Gerhand Wang di Tradisi Katolik adalah admin Tradisi Katolik sendiri, bukan Indonesian Papist. Jadi tuduhannya bahwa saya yang memban dia dari page-page tersebut tidaklah benar. Justru sekarang Gerhand Wang yang memblokir akun facebook milik saya sehingga saya tidak bisa melihat aktivitas dia di facebook.
2. Dia menghina Indonesian Papist dengan sebutan Iblis.
Untuk hal ini saya tidak habis pikir bagaimana bisa ia malah menghina saya sebagai iblis padahal saya sendiri dulu yang membantu dia membuat blog yang sekarang ia namai Indonesian Catholicism. Setelah memplagiarisasi sejumlah artikel Indonesian Papist sekarang ia malah menghina Indonesian Papist sebagai iblis. Ini hinaan yang seharusnya tidak boleh keluar dari seorang yang memiliki blog dengan nama Katolik. Di samping itu, dia malah memaki blog Indonesian Papist sebagai blog Setan.
Klik gambar untuk memperbesar |
3. Dia menuduh Indonesian Papist memplagiarisasi artikel di situs Senatus Jakarta
Tuduhan tanpa dasar dan tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Indonesian Papist JUGA ADALAH ADMINISTRATOR Situs Senatus Jakarta sendiri. Justru Indonesian Papist yang mempublikasikan ulang artikel Indonesian Papist di situs tersebut. Kenapa saya tidak mencantumkan "sumber: Indonesian Papist" di artikel di situs Senatus Jakarta tersebut? Karena memang saya merasa hal itu tidak perlu. Di samping percakapan di atas, saya juga yakin bahwa seorang dengan nickname Hilarius adalah Gerhand Wang sendiri. Hilarius dengan terang-terangan menyerang saya di artikel ini mengatakan saya memplagiarisasi artikel dari situs Senatus Jakarta sembari memberikan pembelaan terhadap Gerhand Wang. Berikut skrinsutnya:
4. Dan satu lagi, Gerhand Wang ternyata memplagiarisasi artikel Indonesian Papist lagi dan lagi.
Plagiarisasi terbaru adalah artikel mengenai St. Perawan Maria:
Artikel di Indonesian Papist:
Artikel hasil plagiarisasi di IC:
Plagiariasasi lainnya:
1. Tentang Doa Komuni Spiritual
Artikel di Indonesian Papist:
plagiarisasi di IC:
tentang artikel ini, ia mengklaim bahwa ia lebih dulu menulis artikel ini ketimbang Indonesian Papist namun ia mengaku baru dipublikasikan belakangan ini. Skrinsut ini berisi klaim dia tersebut.
2. Mengenai Petrus dan Para Paus sebagai Wakil Kristus
Indonesian Papist:
Plagiarisasi di IC:
3. Artikel mengenai Mengapa Wanita Sebaiknya Memakai Kerudung Misa
Artikel di Indonesian Papist:
Plagiarisasi di IC:
4. Katekese Mengenai Kitab Suci dalam KKGK:
Artikel di Indonesian Papist:
Plagiarisasi di IC:
5. Tentang Pelanggaran Liturgi Misa Valentine:
Artikel di Indonesian Papist:
Plagiarisasi di IC:
6. Tips menerima Komuni di Lidah
Artikel di Indonesian Papist:
Plagiarisasi di IC:
Di samping itu ada sejumlah artikel lain yang saya ketik ulang dari buku tua yang dengan entengnya dia copas dan dia klaim ketik sendiri, misalnya tentang Bunda Maria Perawan Selamanya.
ini dia ambil dari Bunda Maria Perawan Selamanya
Dia mengklaim dia memiliki buku tersebut dan menolak mengaku bahwa dia telah mengcopy paste dari blog Indonesian Papist. Dia bilang buku tersebut berwarna cokelat. Ketika saya minta dia mengupload sebagai bukti foto buku tersebut, dia sampai sekarang belum melakukannya. Btw, saya tahu bagaimana warna bukunya dan apa penerbitnya. List di atas hanya sebagian dari sekian banyak. IC juga tidak hanya memplagiarisasi Indonesian Papist tetapi juga sejumlah artikel dari situs atau blog lain.
Iseng-iseng, saya sengaja menaruh sebuah huruf tersembunyi dalam suatu artikel untuk mengetahui apakah dia akan mengambil artikel tersebut lagi dan kemudian mempublikasikan di blognya atau tidak. Ada 5 huruf yang saya cantumkan secara tersembunyi yaitu b,o,n,u,m yang bila dirangkai menjadi “bonum”. Bonum ini adalah salah satu kata dari kalimat yang menjadi signature Indonesian Papist, "pax et bonum". Ternyata memang benar bahwa dia sekali lagi mengambil artikel di Indonesian Papist lalu mempublikasikannya di blognya sendiri, tetapi ia mengklaim bahwa ia tidak mengambilnya dari Indonesian Papist.
Artikel di Indonesian Papist:
Artikel di IC:
Silahkan CTRL+F pada browser dengan keyword bb, oo, nn, uu, mm dan para pembaca bisa menemukan huruf-huruf ini di blog Indonesian Papist dan blog Gerhand Wang (Indonesian Catholicism) sehingga hal ini menunjukkan bahwa ia memang mengambil artikel tersebut dari Indonesian Papist. Untuk mengantisipasi dia mengedit artikel di blognya, saya skrinsut dulu bukti tersebut dan saya publikasikan di artikel ini.
Berikut ini skrinsut gambarnya:
bB |
oo |
nn |
uu |
mm |
Saya pikir bukti skrinsut di atas sudah sangat jelas menunjukkan bahwa Gerhand Wang memang mengambil artikel dari blog Indonesian Papist lalu mempublikasikannya di blog dia.
Saya harap artikel ini adalah artikel terakhir yang saya tulis terkait plagiarisasi (dan sekarang tuduhan) oleh Gerhand Wang alias Indonesian Catholicism. Di masa Prapaskah ini di mana kita harusnya bertobat tetapi ia malah menyerang dan menuduh Indonesian Papist.
Semoga berakhir dan semoga berakhir dan semoga Gerhand Wang berhenti dan berbalik dari tindakan plagiarisasi dan tuduhan serta kebohongannya. Saya pun lelah untuk terus membela diri saya dan blog Indonesian Papist dari tuduhan dan serangan Gerhand Wang.
pax et bonum. Terimakasih kepada Osk Smansa atas info ini semua.
Semoga berakhir dan semoga berakhir dan semoga Gerhand Wang berhenti dan berbalik dari tindakan plagiarisasi dan tuduhan serta kebohongannya. Saya pun lelah untuk terus membela diri saya dan blog Indonesian Papist dari tuduhan dan serangan Gerhand Wang.
pax et bonum. Terimakasih kepada Osk Smansa atas info ini semua.