Ikon "Life Of Christ" |
Yesus Kristus telah diutus Allah untuk menebus kita dan untuk menyampaikan kepada kita warta gembira-Nya. “ ... Yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, telah kami ketemukan ialah Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” (Yoh 1:45). Salah satu argumen yang paling kuat untuk menonjolkan perutusan Yesus ialah bahwa segala nubuat telah dipenuhi di dalam Dia.
I. Asal-usul. Sesuai dengan nubuat yang ada maka Mesias terjanji adalah putera Abraham dari garis Yehuda dan Daud. Matius menjabarkan silsilah yang mulai dengan Abraham dan berakhir dengan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. (Mat 1:16). Menurut tafsiran Yahudi, Yesus dengan sesungguhnya putera Daud, karena Yusuf, kepala keluarga di mana Ia dilahirkan, berasal dari Daud. Generasi Kristen pertama pun pada umumnya mengetahui bahwa Ia berasal dari suku Yehuda. (Ibr 7:14)
Yesaya bernubuat bahwa Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan. “Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.” (Mat 1:23). Juga tempat kelahiran Mesias diketahui dengan pasti. Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal. (Yoh 7:42). Ke sanalah juga Herodes mengirim orang majus dari wilayah timur dan itu pun berdasarkan nubuat Nabi Mikha. “Dan, Engkau Betlehem, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil... karena dari padamu akan bangkit seorang pemimpin.” (Mat 2:6)
Ada lagi satu nubuat yang mengatakan bahwa Mesias akan datang dari Nazaret: “Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh para nabi, bahwa Ia akan disebut orang Nazaret.” (Mat 2:23)
II. Tahun-tahun Pertama. Kejadian yang sangat penting selama pemukiman singkat di Betlehem ialah kedatangan orang majus. Mereka datang menyembah Kanak-kanak Yesus dan menyerahkan persembahannya. Dengan demikian terpenuhi lagi satu nubuat. (Yes 72:10). Sedangkan kejadian yang menyedihkan, ialah pembunuhan anak-anak Betlehem, merupakan terpenuhinya nubuat nabi Yeremia. (Yer 31:15)
III. Perintis. Nabi Maleakhi bernubuat bahwa seorang perintis akan mendahului kedatangan Mesias. (Mal 3:1). Tentang perintis ini, Yesaya berkata; “Ada suara yang berseru-seru: Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.” (Yes 40:3-5)
Hal ini sudah dipenuhi dalam diri Yohanes Pembaptis. Ia mempergunakan kata-kata itu dengan jelas. Ia tidak minta penghormatan Mesias bagi dirinya. “Aku bukan Mesias” (Yoh 1:20), tetapi suara orang yang berseru-seru di padang gurun seperti yang dinubuatkan oleh Nabi Yesaya.
Yesus sendiri memberi kesaksian, bahwa apa yang dinubuatkan oleh nabi Maleakhi telah terpenuhi dalam Yohanes. “ ... tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” (Mat 11:10)
IV. Raja. Ada nubuat yang mengatakan bahwa Mesias adalah raja, imam dan nabi. Kristus telah menampilkan diri sebagai raja. Di depan hakim ia mengaku bahwa Ia raja. “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja.” (Yoh 18:36). Masyarakat memandang Dia sebagai raja: “Engkaulah raja orang Israel.” (Yoh 1:49), dan musuh-musuh-Nya mempergunakan kata yang sama untuk mengolok-olok Dia, ketika Ia bergantung lemah tidak berdaya di kayu salib. "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.” (Mat 27:42)
V. Imam. Kristus tampil sebagai imam. Pada saat Kristus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Kita mempunyai Imam Besar Agung yaitu Yesus. (Ibr 4:14). Ia adalah pengantara dari suatu perjanjian yang baru. (Ibr 9:15). Ia telah ditetapkan dengan sumpah oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Tuhan telah bersumpah dan Ia tidak akan menyesal: Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya." (Ibr 7:21)
Pikiran biasa tidak mampu melihat nubuat itu terpenuhi di dalam Kristus. Hanya kepercayaan dapat melihat kematian Kristus di kayu salib sebagai pengorbanan seorang Imam Agung. Ia sendiri telah mengatakan sebelumnya, bahwa Ia datang untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Mat 20:28). Dan karena pengorbanan yang Ia persembahkan untuk menghapus dosa. (Ibr 9:26). Ia adalah Imam Agung, Imam Mahasempurna, oleh karena Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tidak bercacat. (Ibr 9:14). Dan karena oleh satu korban saja, Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.( Ibr 10:14)
VI. Nabi. Mesias ditampilkan sebagai nabi. Ia nabi bukan hanya karena nubuat yang Ia lakukan, tetapi terutama karena Ia datang atas nama Tuhan untuk menyampaikan suatu berita kepada manusia. Aku datang dalam nama Bapa-Ku (Yoh 5:43) dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia (Yoh 8:26). Karena itu Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa dan tidak seperti ahli taurat. (Mrk 1:22). Melalui karya-Nya, ialah mujizat-Nya, Ia mengundang para pendengar agar percaya kepada pewartaan-Nya.
VII. Hamba Allah. Mesias digambarkan sebagai raja dengan kekuasaan rohani dan agama. Ia ditampilkan sebagai imam yang dengan sukarela dan tabah mengorbankan diri dan menyerahkan diri kepada keganasan musuh-musuh-Nya demi kebahagiaan umat-Nya. Ia juga ditampilkan sebagai nabi ideal, sebagai seorang Musa yang lain, yang dengan setia dan tanpa ragu-ragu, tetapi juga dengan rendah hati dan lemah lembut menjalankan perutusan-Nya dan dengan sekuat tenaga membela orang-orang-Nya. Ia adalah pewarta kebahagiaan ilahi. “Roh Tuhan Allah ada pada-Ku, oleh karena Tuhan telah mengurapi Aku; Ia telah mengutus Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang yang remuk hati, untuk memberitakan kebebasan kepada orang tawanan dan kepada orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.” (Yes 61:1-2). Itulah gambaran mengenai Yesus. Dan sebagai kelanjutannya dikatakan di dalam Injil; “Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia mulai mengajar mereka dengan berkata: ‘Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.’ Dan semua orang membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya.” (Luk 4:20-22)
VIII. Penghinaan. Gambaran mengenai Mesias tidak hanya menunjukkan segi-segi cerah. Ada juga nubuat yang membicarakan tentang perlawanan, pertentangan, penolakan, yang berakhir dengan kesengsaraan dan kematian Kristus. Meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?" Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka." Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia. (Yoh 12:37-41)
Perjanjian Baru melihat Kristus sebagai batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, tetapi yang telah menjadi batu penjuru (Mat 21:42) dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk (Mat 21:44).
IX. Hari-hari terakhir. Beberapa peristiwa penting menjelang akhir kehidupan-Nya menunjukkan lagi bahwa nubuat-nubuat telah terpenuhi semuanya. Yesus mengendarai seekor keledai dielu-elukan di Yerusalem (Mat 21:5). Pengkhianatan dan tigapuluh keping perak, serta kematian diterima dengan tanpa keluhan: Sebagai seekor domba Ia dibawa ke pembantaian (Kis 8:32). Penyesahan harus diderita-Nya; Ia adalah ulat dan bukan manusia (Mzm 22:7). Ia diperlakukan sebagai penjahat. Ia dihina, pakaian-Nya dibagi dan jubah-Nya diundi, kehausan-Nya dipuaskan dengan cuka, lambung-Nya ditikam, dan pengkhianat-Nya mati.
X. Kemuliaan. Kebangkitan Kristus telah dinubuatkan juga. Pada hari Pentakosta, Santo Petrus mengenakan Mazmur 16 kepada Kristus: “ ... tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” (Kis 2:26-27). Juga kenaikan Kristus telah dinubuatkan dalam Kitab Mazmur: “Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.” (Kis 2:34-35)
Sesudah itu tersebarlah Kerajaan Kristus ke seluruh dunia. Juga ini telah tercantum di dalam nubuat-nubuat, di mana sering dibicarakan tentang kerajaan universil dari Orang yang diurapi Allah. Kerajaan-Nya adalah kerajaan rahmat. Kerajaan itu tidak terbatas pada Israel. “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (Yes 49:6). Semuanya itu telah dipenuhi di dalam Kristus dan di dalam semua orang yang terhimpun di dalam Gereja. Santo Paulus melihat permulaan dari pemenuhan nubuat yang mengatakan: “Pujilah Allah, hai orang-orang yang bukan Yahudi, pujilah dia, hai semua bangsa.” (Rom 15:11)
XI. Kesimpulan. Yesus Kristus adalah Penebus yang terjanji. Karena di dalam Dia telah terpenuhi segala sesuatu yang telah dinubuatkan. Tidak ada seorang lain, baik sebelum maupun sesudah Dia dapat mengatakan ini tentang dirinya. Kristus sendiri berkata: “Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.” (Yoh 5:46)
Sumber: Aku Percaya hlm. 31-35 karya Pater Herman Embruiru, SVD.
pax et bonum