Henry Edward Manning ( 15 Juli 1808 – 14 Januari 1892) adalah seorang tokoh Katolik Roma berkebangsaan Inggris yang paling berpengaruh pada masanya. Dari sejak penahbisannya sebagai Diakon di Gereja Anglikan pada tahun 1832, dilanjutkan dengan perpindahannya ke Gereja Katolik pada tahun 1851, hingga wafatnya pada tahun 1892, kata-kata dan tindakannya memiliki pengaruh yang besar di Inggris dan bagi Gereja Katolik.
Manning adalah seorang yang begitu setia baik kepada Gereja Katolik dan kepada Inggris. Dia memiliki integritas yang tinggi. Integritasnya ini ditunjukkannya dalam homili-homilinya, pidato-pidatonya dan tulisan-tulisannya. Homili-homili disampaikannya mengenai topik pendidikan dan kemiskinan serta pandangannya mengenai Para Buruh kerap berada dalam konteks Kristianitas yang diyakininya. Pada akhir abad ke-19, Manning begitu dikenal di seluruh Inggris sebagai seorang yang memberi makan orang-orang miskin, memberi pendidikan terhadap anak-anak tidak mampu. Dalam tahun pertama rencana pendidikannya yang ambisius, Manning membangun 20 sekolah dan mendidik sekitar 1100 orang anak-anak miskin. Beberapa waktu kemudian, Manning mengundang sejumlah ordo dan tarekat biarawan-biarawati untuk mendukung rencana pendidikannya ini.
Ia juga dikenal sebagai seorang teolog yang utama dan penting pada Konsili Vatikan Pertama. Ia begitu gigih membela dan mendukung dogma Infallibilitas Paus dan gigih berjuang melawan arus ajaran sesat Gallikanisme dan Modernisme (sebuah bidaah yang menganggap ajaran masa lalu tidak berlaku lagi di masa modern). Ia juga berperan besar dalam membangkitkan kembali Katolisitas di Inggris yang sebelumnya tertindas. Semasa hidupnya, Manning telah mencatat sebanyak 346 orang Anglikan pindah menjadi Katolik termasuk dua wanita bangsawan Inggris, Duchess of Buccleuch dan Duchess of Argyll.
Sebagai seorang teolog, Manning tidak menulis karya teologis untuk orang-orang kelas atas yang berwawasan untuk didiskusikan atau untuk teolog-teolog lain yang memiliki kemampuan teologis yang lebih tinggi dan hanya dapat dimengerti oleh para teolog itu sendiri. Dia menulis karya teologis untuk pengayaan iman bagi semua umat Katolik sehingga mereka bisa menghidupi iman dan kehidupan mereka dalam cinta kasih Allah. Dia menulis dengan sederhana untuk mengkomunikasikan pengetahuannya akan iman Katolik kepada siapapun yang hendak mencari, mengerti, meyakini dan menghidupi iman Katolik tersebut.
Manning kemudian meninggal sebagai Kardinal Gereja Katolik dan Uskup Agung Westminster pada 14 Januari 1892 dan dimakamkan secara besar-besaran. Saat ini, sejumlah orang sedang berusaha mempromosikan penyelidikan akan kekudusan hidup Cardinal Manning supaya kekudusan hidupnya diakui oleh Gereja Universal.
Testimoni Cardinal Manning ketika menjadi Katolik
“Pada 6 April 1851, Minggu Sengsara, Hope dan saya datang kepada Pater F. Brownbill, di Hill Street, dan saya diterimanya sebagai Katolik di hadapan Misa Kudus, Hope setelah saya. Jadi telah berakhir satu masa kehidupan saya dan saya merasa hidup saya sudah berakhir. Saya percaya sepenuhnya bahwa saya seharusnya tidak pernah melakukan apapun lebih dari menjadi seorang Imam; suatu hal yang tidak pernah saya ragukan atau merasa bimbang. Saya melihat ke depan untuk hidup dan mati dalam kehidupan seorang Imam, keluar dari pandangan masa lalu.Saya pergi ke Gereja St. George dan menemui Cardinal [Wiseman]; ia menetapkan bahwa ia akan memberikanku Sakramen Krisma dan Komuni Kudus hari Minggu berikutnya. Dia kemudian memberitahu saya bahwa ia memutuskan untuk menahbiskan saya menjadi seorang Imam dan bahwa ia melakukan hal ini dengan sepengetahuan dan persetujuan Roma.Peristiwa penahbisan saya dan keberadaan saya di Roma diputuskan oleh otoritas bagi saya dan saya menaatinya, dan sejak saat ini semua berlanjut hingga sekarang selama 28 tahun. ... Saya pergi ke Akademi pada 4 Desember, pada Pesta St. Petrus Krisologus, yang sejarah hidupnya adalah peristiwa yang selalu mengingatkan saya akan peristiwa-peristiwa dalam hidup saya. Saya tetap di Roma dari tahun 1851 hingga 1854, dan pulang ke Inggris selama Musim Panas besar. Waktu itu adalah waktu kedamaian yang besar, tetapi juga pencobaan yang berat. Saya melihat diri saya adalah seorang 42 tahun di antara orang-orang muda; dan seorang asing di antara orang-orang luar. Saya telah memutuskan semua relasi lama di dunia, dan sedang memulai hidup baru. Selama tiga tahun, saya menerima keramahan bapawi dari Paus Pius IX. Saya melihatnya hampir setiap bulan dan ia berbicara dengan secara bebas mengenai banyak hal dan memberikan saya kebebasan untuk berbicara kepadanya. Peristiwa itu adalah permulaan dari kepercayaan diri yang tidak pernah runtuh. Saya berhutang budi kepada Kardinal Wiseman dan kepada Pius IX atas segala sesuatu yang saya terima dalam kehidupan Katolik saya. Saya tidak pernah meminta kepada mereka, atau kepada siapapun selama masa lalu kehidupan saya, atas segala sesuatu apapun. ...Saya lebih merasa berada di rumah ketika berada di Roma daripada di Inggris. Saya mengetahui dengan baik Pemimpin Ordo Yesuit di Gesu dan Collegio Romano, terutama Bapa Superior Jenderal Beckx; Bapa de Villeput, Rubillon, Miguardi, Perrone, Passaglia, Ballerini dan Bapa Schrader. Mereka adalah sahabat-sahabat saya dan beberapa di antara mereka adalah Bapa Pengakuan dan Pengajar saya dalam studi. Saya menemukan bahwa sekolah-sekolah publik tidak memberikan apa yang saya perlukan. Oleh karena itu, saya kerap diajar di rumah dan pergi beberapa kali seminggu ke Collegio Romano.” (Journal 19)
Riwayat Hidup Manning
15 Juli 1808 Henry Edward Manning lahir di Copped Hall, Totteridge, Herts, Inggris.
1818-1819 Dia memasuki sekolah Harrow.
1826 Tahun terakhirnya di Harrow.
1827 Dia memasuki Oxford.
1832 Dia ditahbiskan sebagai diakon di gereja Anglikan.
1833 Dia menikahi Caroline Sargent.
1837 Caroline Manning meninggal.
1841 Dia diangkat menjadi Diakon Agung di Chichester, Inggris.
1850 Manning mengarahkan pandangannya ke Gereja Katolik setelah Gorham Judgement dalam persekutuan Anglikan mempromosikan pandangan-pandangan tidak benar mengenai regenerasi baptismal. Peristiwa ini dianggap sebagai permulaan berakhirnya Anglikanisme bagi Manning.
6 April 1851 Henry Edward Manning masuk ke dalam Gereja Katolik.
14 Juni 1851 pada Pesta Santo Basilius Agung, Manning ditahbiskan menjadi seorang imam. Ia ditahbiskan menjadi Imam hanya dalam waktu 10 minggu sejak ia diterima menjadi Katolik.
1857 Manning dan Kardinal Wiseman mendirikan Kongregasi Para Oblat St. Charles di Gereja St. Mary of the Angels, Bayswater.
8 Juni 1865 setelah meninggalnya Kardinal Wiseman, Manning ditahbiskan sebagai Uskup Agung Westminster di Gereja St. Mary Moorfields oleh Uskup Ullathorne dari Birmingham.
1869 Dia pergi ke Roma untuk pembukaan Konsili Vatikan Pertama dan pada bulan Desember ditunjuk menjadi anggota Komite “De Fide”. Dia berperan besar dalam merumuskan ajaran dogma Infallibilitas Paus.
1875 Dia pergi ke Roma untuk menerima pengangkatannya sebagai Kardinal Gereja Katolik.
1878 Cardinal Manning mengambil bagian dalam Konklaf (Pemilihan Paus) yang kemudian memilih Paus Leo XIII. Dalam konklaf, Manning menerima dua suara yang menghendakinya menjadi Paus.
14 Januari 1892 Cardinal Manning meninggal dan dikuburkan di Kensal Green Cemetery. Tubuhnya kemudian dibawa ke Katedral Westminster.
sumber: Blog mengenai Cardinal Manning dan Newsletter of Pope John Paul II Society of Evangelist Apr 07
Pax et Bonum
Pax et Bonum