Seorang ateis sedang makan bersebelahan dengan seorang pastor. Dengan sengaja dia memulai percakapan yang diarahkan untuk mempermalukan pastor saleh itu, yang dia ketahui dari busana collar yang dikenakan sang pastor.
"Apakah Anda seorang pastor?"
"Ya."
"Anda berkotbah tentang Alkitab?"
"Ya."
"Saya kira anda menemukan banyak hal yang tidak Anda mengerti di dalam Alkitab."
"Beberapa hal, ya." Jawab jujur pastor tersebut.
"Lalu apa yang Anda perbuat dengan hal-hal itu?"
"Saya memperlakukan sama seperti yang saya lakukan dengan tulang dari daging steak ini. Bila saya menjumpai sepotong tulang, saya menyisihkannya ke tepian piring. Lalu saya melanjutkan makan, biarkanlah kalau2 ada orang bodoh untuk memaksakan diri memakannya sehingga tulang itu tersangkut di tenggorokannya." ~Tarbell's Teacher's Guide
Fratres, Kitab Suci tidak memberikan dirinya untuk dimengerti semua orang. Karunia Kitab Suci adalah karunia kebal-salah (infallible) dan bukan karunia untuk gampang dimengerti (perspicuity). Itu sebab kita butuh Gereja sebagai tiang dan penopang dasar kebenaran (1Tim 3:15) untuk memberi tau dan mengajarkan ajaran2 Kristus lewat kuasa mengajar tidak-dapat-salah (infallible) yang dimiliki Sto Petrus dan para Paus penerusnya (Mat 16,19; Mat 18,18), itu sebab ada dokumen lain pengajaran resni dari Gereja buat kita. Nama dokumen itu adalah Katekismus Gereja Katolik dan Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK).
[In Cruce Salus]