Sabtu, 20 Agustus 2011

Info Post
Hari ini, 21 Agustus, Gereja memperingati pesta Paus St. Pius X. Ia adalah seorang anak dari keluarga miskin, memiliki kecintaan yang besar kepada Ekaristi Kudus dan Perawan Maria. Ia adalah seorang Paus yang ramah namun di balik itu, ia adalah seorang Paus yang tegas dan menolak berbagai ajaran sesat kala itu (Modernisme dan Jansenisme).  Menarik untuk melihat bahwa bacaan Injil hari ini (21 Agustus 2011) berbicara mengenai Santo Petrus sebagai Batu Karang tempat Gereja Kristus didirikan. Paus Santo Pius X sebagai seorang pengganti Santo Petrus sungguh-sungguh melaksanakan perannya sebagai Batu Karang Gereja Katolik.



Giuseppe (= Yosef) Sarto adalah seorang pelajar miskin di Italia yang kelak menjadi seorang Paus!

Giuseppe dilahirkan pada2 Juni 1835 di Riese, Italia sebagai anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan "Beppi". Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan Mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.

Melebihi segalanya, Giuseppe ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Giuseppe ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (Don, Italia, artinya Pater) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian untuk dikenakan. Bahkan setelah Don Sarto diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.


Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus. Ia memilih nama Pius X. Ketika Mama Sarto datang mengunjunginya di Vatican, Paus Pius X menunjukkan kepada ibunya cincin kepausannya. Mama Sarto berkata, “Kamu tidak akan mengenakan cincin itu hari ini, jika aku tidak terlebih dahulu mengenakan cincin ini,” kemudian Mama Sarto menunjukkan kepada Paus cincin emas ikatan perkawinannya.

Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!

Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka.

Pius X juga mengerahkan banyak tenaga untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.

Paus Pius X teramat menderita ketika pecah Perang Dunia I. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, "Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini."

Paus Pius X wafat pada tanggal 20 Agustus 1914. Dalam surat wasiatnya ia menulis, "Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin." Paus Pius X dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1954. Pestanya dirayakan setiap tanggal 21 Agustus.




Nama : Giuseppe Melchiorre Sarto
TTL: 2 Juni 1835 di Riese, Treviso (Italia)
Ditahbiskan menjadi Imam: 18 September 1858
Ditahbiskan menjadi Uskup: 16 November 1884 untuk Keuskupan Mantua (10 November 1884-15 Juni 1893)
Menjadi Patriark Venezia: 15 Juni 1893
Terpilih menjadi Paus: 4 Agustus 1903
Diinstalasi menjadi Paus: 9 Agustus 1903
Motto Kepausan: Instaurare Omnia in Christo (Membangun kembali semua di dalam Kristus)
Wafat: 21 Agustus 1914 di Vatican City
Beatifikasi: 3 Juni 1950 oleh Venerabilis Paus Pius XII
Kanonisasi: 29 Mei 1954 oleh Venerabilis Paus Piux XII




Apa saja yang pernah Paus St. Pius X katakan?
Holy Communion is the shortest and safest way to Heaven.”
“My hope is in Christ, who strengthens the weakest by His Divine help. I can do all in Him who strengthens me. His Power is infinite, and if I lean on him, it will be mine. His Wisdom is infinite, and if I look to Him for counsel, I shall not be deceived. His Goodness is infinite, and if my trust is stayed in Him, I shall not be abandoned.”
"Catholic doctrine tells us that the primary duty of charity does not lie in the toleration of false ideas, however sincere they may be, nor in the theoretical or practical indifference towards the errors and vices in which we see our brethren plunged . . . Further, whilst Jesus was kind to sinners and to those who went astray, He did not respect their false ideas, however sincere they might have appeared. He loved them all, but He instructed them in order to convert them and save them." - Pope St. Pius X, Our Apostolic Mandate, August 25, 1910.
Doa kepada Paus Santo Pius X


Glorious Pope of the Eucharist, Saint Pius X, you sought "to restore all things in Christ." Obtain for me a true love of Jesus so that I may live only for Him. Help me to acquire a lively fervor and a sincere will to strive for sanctity of life, and that I may avail myself of the riches of the Holy Eucharist in sacrifice and sacrament. By your love for Mary, mother and queen of all, inflame my heart with tender devotion to her.

Blessed model of the priesthood, obtain for us holy, dedicated priests, and increase vocations to the religious life. Dispel confusion and hatred and anxiety, and incline our hearts to peace and concord. so that all nations will place themselves under the sweet reign of Christ. Amen.

Saint Pius X, pray for me.



Pax et Bonum
sumber: yesaya.indocell.net dan saints.sqpn.com 


artikel lain: Paus Santo Pius X