Lesson I have learned lately :
Jangan pernah mendasarkan iman pada PERBUATAN-PERBUATAN Paus, Uskup, Imam, atau apologet-apologet Katolik. Selama orang mendasarkan imannya pada perbuatan-perbuatan mereka, maka selama itulah imannya rapuh dan berpotensi untuk meninggalkan Gereja.
Dasarkanlah iman pada SABDA ALLAH yaitu yang mendirikan dan menjamin AJARAN GEREJA, tidak akan bisa salah (Mat 16:18-20, 1 Tim 3:15).
Bukankah Petrus sendiri bersikap munafik? Tapi Paulus pun yang menentang perbuatan Petrus tidak pernah mendirikan Gereja baru dan tetap tunduk pada otoritas Petrus, karena dia melandaskan imannya kepada Allah, bukan pada perbuatan-perbuatan Petrus.
Karena itu, jangan dasarkan iman pada perbuatan Apologet, Romo, Uskup, Paus, karena mereka bisa saja berbuat salah seperti: Pedophilia, korupsi, memerintahkan pembunuhan, malas, dsb.