|
Patriark Louis Raphael I Sako |
Sejak abad ke-2 Masehi, Kekristenan telah tumbuh subur di Mesopotamia di antara keturunan dari dua bangsa kuno dan besar, Khaldea dan Assyria. Sekali waktu mereka dibabtis, kedua bangsa memilih nama “Kristen” daripada nama kuno bangsa mereka. Gereja yang terdiri atas dua bangsa ini disebut “Gereja Timur”. Gereja di Mesopotamia ini berkembang baik dan meluas hingga ke seluruh Khaldea, Assyria, Persia, Arabia, daerah Stepa Mongolia, pantai Malabar di India dan bahkan ke China.
Selama lima abad pertama masehi, Gereja orang-orang Khaldea-Assyria ini berada dalam persatuan penuh Roma dan memiliki kontrol atas orang-orang Khaldea-Assyria.; yurisdiksi mereka dilaksanakan secara independen dari Kepatriarkhan Antiokia. Sebuah sekolah untuk pembelajaran Kristen bahkan didirikan di Edessa (Urfa-Tur modern). Sekolah ini mencapai masa masa kejayaan di bawah pimpinan St. Efrem pada tahun 363 Masehi. Enam puluh tahun kemudian, bagaimanapun juga, Gereja Timur memutuskan untuk memisahkan diri dari Roma sekitar tahun 493 M, ketika Nissibin menjadi pusat intelektual mesopotamia yang baru melalui perintah Kerajaan.
Kepala dari Gereja Timur di Mesopotamia yang baru saja menjadi independen ini, disebut “Katolikos”. Dia berdiam di Seleucia-Cteisphon, dekat Baghdad, Irak. Pada abad ke-7, Mesopotamia ditaklukan oleh Muslim. Pada tahun 780 Masehi, Katolikos Timetheos I memindahkan tempat tinggalnya ke ibu kota baru, Baghdad.
Para ahli sejarah mengakui peran penting yang para cendikiawan Gereja Timur mainkan dalam pembentukan kebudayaan Arab. Pada akhir abad ke-10, ada lima belas Provinsi Metropolitan (Keuskupan Agung) di Mesopotamia dan lima diantaranya berada di luar batas kerajaan, termasuk Malabar di India, China, Iran, Syria dan Mesir. Provinsi-provinsi ini bahkan meluas hingga ke Siberia Timur dan Mongolia.
Usaha resmi pertama dari Gereja Timur di Mesopotamia untuk bersatu kembali dengan Katolik Roma terjadi ketika Patriarkh terpilih, John Sulaka pergi ke Roma dan membuat pengakuannya akan Iman Katolik di hadapan Paus Julius III pada tahun 1553. Tahun 1592, bagaimanapun juga, sebagian besar umat Katolik Mesopotamia telah memisahkan diri lagi dari Roma. Secara periodik, berbagai kelompok mereka kembali bersatu dengan Roma dan kemudian berpisah lagi setelah beberapa tahun. Pada abad ke-19, jumlah umat Katolik yang bersatu melebihi jumlah mereka yang menolak bersatu.
Khaldea sebagai sebuah negara bertahan sejak abad ke-7 sebelum masehi. Umat Khaldea sekarang adalah keturunan dari negara besar tersebut. Tapi istilah “Gereja Khaldea” pertama kali digunakan pada tahun 1445 Masehi oleh Paus Eugenius V untuk membedakan pengikut Gereja Timur dari Siprus yang baru saja berdamai dengan Roma dari mereka yang menolak untuk bersatu, yang selanjutnya disebut Gereja Timur Assyria.
Kepala Gereja Khaldea saat ini adalah Patriark Babylon, Louis Raphael I Sako.
Eparchy of St. Peter the Apostle His Grace, Most Rev. Bishop Sarhad Yawsip Jammo Chaldean Diocese - USA 1627 Jamacha Way El Cajon, CA 92019 Tel: (619) 579-7913 Fax: (619) 588-8281 http://www.kaldu.org/index.htm
Eparchy of St. Thomas the Apostle His Grace, Most Rev. Bishop Ibrahim N. Ibrahim Chaldean Diocese - USA 25603 Berg Road Southfield, Michigan 48034 Phone: 248-351-0440 or 248-351-0441 Fax: 248-351-0443 http://www.chaldeandiocese.org