Besok, 17 Oktober 2010, Paus Benediktus XVI akan mengkanonisasi enam orang Beato/a menjadi Santo/a baru di Basilika St. Petrus, Vatikan. Beato-beata yang akan dikanonisasi ini terdiri dari seorang Imam, Seorang Bruder, dan empat orang biarawati. Berikut daftar nama mereka:
1. Beato Andre Bessete (Bruder dari Congregation of the Holy Cross)
Alfred Bessette dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1845, tidak jauh dari Montreal, Kanada. Ia adalah anak kedelapan dari duabelas bersaudara. Ketika Alfred berusia sembilan tahun, ayahnya - seorang penebang kayu - tewas dalam suatu kecelakaan kerja. Tiga tahun kemudian, ibunya meninggal dunia karena TBC, meninggalkan keduabelas anaknya menjadi yatim piatu. Anak-anak itu kemudian harus berpisah dan ditempatkan di keluarga-keluarga yang berbeda. Alfred tinggal bersama paman serta bibinya.
Oleh karena keluarganya amat miskin dan ia sendiri sering sakit, Alfred hanya mengenyam sedikit pendidikan. Jadi selama tigabelas tahun berikutnya ia belajar berbagai macam ketrampilan seperti bercocok tanam, membuat sepatu dan menjadi tukang roti. Ia bahkan pernah bekerja di sebuah pabrik di Connecticut. Tetapi kesehatannya yang buruk selalu membuat usahanya gagal.
Ketika usianya duapuluh lima tahun, Alfred bergabung dengan Ordo Salib Suci dan memilih nama Broeder Andre. Ia melewatkan empatpuluh tahun berikutnya sebagai pemelihara kebersihan dan pesuruh biara. Tahun-tahun terakhir hidupnya dilewatkannya sebagai penjaga pintu biara. Di sanalah kuasa penyembuhan Broeder Andre mulai dikenal. Ketika orang-orang datang untuk memohon bantuan penyembuhannya, ia akan meminta mereka untuk terlebih dahulu mengucap syukur kepada Tuhan atas penderitaan mereka karena penderitaan itu amatlah berharga. Kemudian ia akan berdoa bersama mereka. Sebagian besar dari mereka disembuhkan. Broeder Andre selalu menolak pujian atau pun balas jasa atas bantuannya itu. Ia bersikeras bahwa itu semua adalah karena iman si sakit dan kuasa St. Yusuf.
Broeder Andre memiliki cinta yang amat mendalam kepada Ekaristi dan kepada St. Yusuf. Di masa mudanya, ia pernah bermimpi melihat sebuah gereja yang besar, tetapi ia tidak dapat mengatakan di mana gereja itu. Perlahan-lahan ia mulai menyadari bahwa Tuhan menghendaki sebuah gereja dibangun untuk menghormati St. Yusuf. Gereja tersebut hendak dibangun di puncak Gunung Royale di Montreal, Kanada. Doa-doa serta pengurbanan-pengurbanan yang dilakukan oleh Broeder Andre beserta banyak orang lainnya berhasil mewujudkan impian tersebut. Gereja yang amat indah untuk menghormati St Yusuf pada akhirnya dibangun. Gereja tersebut menjadi saksi dari iman Broeder Andre yang luar biasa. Para peziarah berdatangan ke Gunung Royale sepanjang tahun dan dari tempat-tempat yang jauh pula. Mereka semua ingin menghormati St. Yusuf. Mereka ingin menunjukkan kepercayaan mereka akan kasih sayang serta pemeliharaan St. Yusuf, seperti yang telah dilakukan oleh Broeder Andre.
Broeder Andre wafat dengan tenang dan damai pada tanggal 6 Januari 1937. Hampir satu juta orang mendaki Gunung Royale dan memenuhi Gereja St. Yusuf untuk menghadiri pemakamannya. Walaupun waktu itu hujan dan turun salju, mereka tetap saja datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada sahabat mereka yang terkasih. Broeder Andre dinyatakan “beato” pada tanggal 23 Mei 1982 oleh Paus Yohanes Paulus II.
2. Beata Camilla Battista Varani (Biarawati dari Ordo St. Klara)
Camilla terlahir dalam keluarga bangsawan yang kaya. Ayahnya adalah pangeran dari Camerino, Italia. Camilla sedari awal telah memilih panggilan hidup membiara. Sementara keluarganya mengarahkannya kepada panggilan hidup berkeluarga. Dia menjadi anggota ordo St. Klara (Klaris) di Urbino, Italia, pada usia 23 tahun. Dia kemudian menjadi kepala biara Santa Maria Nuova di Camerino, Italia, dimana Ayahnya mengaktifkan kembali biara tersebut untuknya. Pada tahun 1502, ayahnya dan saudara-saudaranya terbunuh karena alasan politis. Pada tahun1 505, Paus Julius II mengirim dia ke Biara Klaris di Fermo, Italia. Di tahun 1521, Dia membantu penyusunan aturan-aturan ordo Klaris di San Severino Marche, Italia. Camilla sendiri adalah seorang visionaris dan stigmatis. Penglihatan para malaikat membantunya untuk mengerti beberapa konsep teologi.
3. Beata Giulia Salzano (Pendiri Congregation of the Catechetical Sisters of the Sacred Heart of Jesus)
Giulia Salzano adalah puteri pasangan Adelaide Valentino dan Diego Salzano. Ayahnya adalah Kapten pasukan kuda bersenjata dari Raja Ferdinand II dari Naples dan meninggal ketika Giulia berusia 4 tahun. Giulia Dibesarkan dan dididik oleh Suster-suster Cinta Kasih di Royal Orphanage of Saint Nicola La Strada hingga usia 15 tahun. Dia menjadi guru sekolah dan katekis di Casoria, Naples. Dia juga adalah teman dari dan rekan sekerja Beata Caterina Volpicelli. Giulia memiliki devosi pribadi kepada Perawan Maria. Dia mendorong orang lain ke dalam devosi kepada Bunda Maria dan Hati Kudus Yesus. Giulia Salzano kemudian mendirikan Congregation of the Catechetical Sisters of the Sacred Heart of Jesus di tahun 1905.
4. Beata Mary MacKillop
Suster Mary MacKillop, yang telah mendirikan kongregasi biarawatinya sendiri dan membaktikan hidupnya untuk mendirikan bangunan sekolah dan membantu orang miskin, menjadi tokoh yang dihormati di Australia tidak lama setelah kematiannya pada tahun 1909. "Kami senang bahwa kebaikan dan kesucian hidup Mary MacKillop yang berasal dari Australia telah dikenal gereja Katolik di seluruh dunia," kata Anne Derwin, Kepala MacKillop’s Sisters of St Joseph.
Pihak Vatikan sebelumnya telah mengakui dua mukjizat yang dilakukan MacKillop. Keduanya melibatkan perempuan-perempuan yang telah berdoa kepada biarawati itu setelah didiagnosis menderita penyakit yang tak mungkin sembuh, tetapi kemudian ternyata bisa sembuh.
Namun, kanonisasi atau semacam proses pengesahan menjadi santa terhadap MacKillop tidak dikonfrimasi sampai ketika Paus Benediktus XVI memberi pengumuman dalam sebuah pertemuan para kardinal di Vatikan, Jumat, bahwa MacKillop akan menjadi salah satu dari enam orang yang diberi gelar santa dan atau santo pada tanggal 17 Oktober.
Uskup Agung Sydney George Pell mengatakan, MacKillop, yang pernah diekskomunikasi oleh geraja karena pembangkangan, merupakan orang Australia yang biasa. "Dia bukan seseorang yang bekerja dengan mukjizat. Dia juga tidak eksentrik. Dia hanya tekun pada tugas-tugasnya. Dia punya tujuan. Dia tahu ada banyak kesulitan, tetapi terus bertahan dan mudah memaafkan," kata Pell.
Penulis dan sejarawan Australia, Paul Collins, kepada televisi ABC pada Jumat malam mengatakan, "MacKillop seorang yang berjasa, seorang yang mampu melihat kebutuhan sosial yang nyata, yang memerhatikan anak-anak yang sangat membutuhkan pendidikan, dan dia mengelola persaudaraan para suster yang dapat memenuhi kebutuhan orang-orang tersebut."
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengatakan bahwa gelar santa bagi MacKillop akan sangat berarti bukan saja bagi sekitar lima juta orang Katolik Australia, melainkan juga untuk semua warga Australia. Mary MacKillop, kata Rudd, merupakan tokoh luar biasa dalam sejarah Australia yang telah memajukan keadilan sosial di negara itu. "Pada masa ketika banyak anak tumbuh dalam kemiskinan dan hanya punya sedikit kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, Mary MacKillop berhasil mengubah nasib kehidupan banyak anak muda Australia," katanya.
Dirongrong oleh kesehatan yang buruk selama masa hidupnya, MacKillop meninggal tahun 1909 dalam usia 67 tahun sebagai pemimpin dari 750 biarawati yang mengelola 117 sekolah, serta rumah dan tempat perlindungan bagi mereka yang membutuhkan.
Dia telah dibeatifikasi tahun 1995. Ribuan orang berdoa di kuburnya di sebuah kapal di Sydney Utara setiap tahun.
Sumber: Kompas
Sumber lain: http://saints.sqpn.com/saint-mary-mackillop/
5. Beata Candida Maria de Jesus Cipitria y Barriola (Pendiri Kongregasi Puteri-puteri Yesus)
Juana Josefa Cipitria y Barriola adalah anak tertua dari tujuh bersaudara, pasangano Juan Miguel Cipitria dan María Jesús Barriola. Keluarganya adalah penenun dan Juana belajar kerajinan tersebut sejak kecil. Pada usia 18 tahun, dia meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Burgos, Spanyol. Juana sejak awal tertarik pada panggilan membiara dan pada 8 Desember 1871, dia mendirikan Pendiri Kongregasi Puteri-puteri Yesus untuk bekerja membantu anak-anak asuh dan untuk meningkatkan taraf hidup wanita di Salamanca, Spanyol. Difa mengambil nama Mother Candida Maria de Jesus dan kongregasinya mendapat pengesahan dari Paus XIII pada tanggal 30 Juli 1901. Mother Candida mendasarkan spiritualitasnya pada Spiritual Exercises Santo Ignatius dari Loyola.
6. Beato Stanislas Kazimierczyk (Imam dari The Canons Regular of the Lateran of Corpus Christi)
Louis Soltys adalah putera dari pasangan Maciej and Jadwiga Soltys. Dia menerima pendidikan iman yang baik. Dia menerima gelar Doktor di bidang teologi dan filosofi dari Jagiello University, Kraków, Polandia. Dia kemudian memasuki kehidupan imamat di Canons Regular of the Lateran pada tahun 1456, dan mendevosikan hidupnya kepada Ekaristi dan untuk membantu orang-orang sakit dan miskin. Dia mengambil nama Stanislas Kazimierczyk. Ia juga terkenal sebagai pengkhotbah yang hebat dan Bapa pengakuan yang populer. Ia sendiri seorang pembesar dan guru Novis di biaranya. Dia kemudian berhasil menjadi Professor di bidang Teologi dan Filosofi. Dia juga adalah sahabat St. John Kanty. Sama seperti banyak orang kudus lainnya, orang-orang menganggap dia seorang Santo hidup sementara Bapa Stanislas memandang hidupnya sebagai perjuangan terus menerus menuju kekudusan.